>,….

27/08/2010 § Tinggalkan komentar


>


Aku hanya ingin egois kepadamu hanya hari ini. Bercengkrama dengan pasir-Mu dan jernihnya air tanpa perduli dengan sekitar dan menyapa untuk yang terakhir kali sebelum Sang Terik kembali ke peraduan. Tanpa lupa ku titipkan doa dan salam tuk Sang Yang Maha untuk semua karunia dan rahmatnya hari ini, kemarin dan tiap-tiap hari yang telah dilalui.
Terima kasih karena ombak-Mu telah menggulung rasa gundah dan penat di hati ini. Biru-Mu yang menenangkan hati ini dari amarah dan kekecewaan. Serta perasaan bersalah karena tidak bisa ku menjawab setiap pertanyaan dengan jujur. Hanya bisa bersyukur dan berucap akan ciptaan-Mu yang maha sempurna.

>Selamat Idul Adha BUNDA

08/12/2008 § Tinggalkan komentar


>Bunda,.. sepiku disini, dipulau dewata ini,..Hampa ku tanpa suara takbir dan hampa ku tanpa shalat id’ di tanah lapang yang sering pula kita tutup dengan silahturahmi dengan sanak saudara,… bunda,.. tau kah kau bahwa putrimu ini menjadi rindu akan kehadiranmu dan semua…karena aku sendiri disini…
Bunda,.. ditengah-tengah cengkrama keluarga, mohon sempatkan kau mengingatku dan mendoakan aku dihari yang sakral ini sehingga suatu saat nanti aku dapat berkumpul dan bercengkrama kembali dengan semuanya…..
Sang Yang Maha,… lebihkanlah rahmatmu kepadaku sehingga ku mampu berkumpul dengan keluargaku ditiap-tiap waktu sakralmu…..karena hanya kepadaMU-lah aku meminta dan bersujud dan melafazkan asma-MU diantara semua keluh kesahku yang sepertinya tiadakan pernah akan surut,….
Sang Yang Maha,… dekatkanlah aku selalu kepada-MU. karena rahmat terbesar adalah dekat dengan-MU..

>sederhana,…..tuk dimengerti

24/04/2008 § Tinggalkan komentar


>

bunda,.. toleransi itu sangat mudah untuk dimengerti dan dipahami. ku lihat dengan indah dan nyata di pulau dewata ini bunda,… yang kecil dijadikan raja dan dijunjung dengan saling menghargai religi-religi hidup masing-masing,…
bunda,… ku pertemukan kau dengan sosok sederhana dan membumi ini,.. ku bertemu dengannya di tanah lot ketika ku teringat tuk menyapa Sang Yang Maha untuk bercerita dan bercengkrama di pembukaan ashar,…
sosok ini memiliki religi hindu diantara penganut yang sama berjajar menjajakan cinderamata tapi ku tertakjub karena dia menyediakan lahan kecilnya dengan musholah yang indah diantara ratusan pedagang,… ku terheran-heran dengan bapak ini,.. ketika ku tanya, dia hanya tersenyum simpul dan mengatakan toleransi itu harus diantara sela-sela senyumanya….
betapa indahnya toleransi ini bunda,.. ketika kita bisa saling menghargai dan berbagi dengan ikhlas,.. bunda,.. pa bila kau ingin menyapaku dikala siang ini,.. maka kan ku ajak engkau tuk bertemu dengannya untuk menciptakan silahturahmi yang indah dengan segudang keaneka ragaman,….
ku jadi teringat ayat indah Sang Yang Maha,..” manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal dan bersahabat,..” itu adalah kata terindah yang ku dengar dengan pengertian sejuta makna akan hidup,… Sang Yang Maha,terhatur terima kasih karena kau ciptakan kami dengan berbeda-beda dengan keaneka ragaman yang sangat indah…

Where Am I?

You are currently browsing the dikala surya menapaki tuk tenggelam…. category at loving-life.