Dear Cinta, Dimanapun Kamu Bertugas Saat Ini

10/08/2012 § Tinggalkan komentar


Dear Cinta,

Apa kabar kamu selama ini?

Entah sudah berapa lama kita tidak saling menyapa karena kesibukkan masing-masing. Dan aku yakin bahwa tugasmu menumpuk dari sang Dewi Aphrodite yang selalu berada di Singgasana Venusnya yang indah.

Dan aku pun yakin, bahwa saat ini kamu sibuk membuat laporan setengah tahun ini akan progress kamu yang maha dasyat itu. Jujur cinta, aku penasaran akan laporanmu itu. Aku berhitung dengan jari disini untuk melihat sudah berapa banyak yang memilih hidup tanpa cinta? Sudah berapa banyak yang hidup dengan sistem auto pilot akan asa yang dipendam karena tidak kesampaian karena tidak bisa memperjuangkan rasa? Dan berharap aku nantinya tidak akan masuk ke dalam kategori itu.

Dear Cinta, aku tidak mau hidup seperti zombie seperti yang terjadi disekitarku. Dan menyalahkan asa dan kamu nantinya, ketika tidak bisa dipertahankan. Saling tuding dengan ego masing-masing dengan mengatakan secara tersirat dan surat bahwa bukan pendamping yang di cinta sehingga kamu pun yang dipersalahkan karena salah menembakkan panah. Aku yakin dan sangat yakin itu bukan salah kamu, cinta. Karena kamu selalu tahu tempat terbaik melepaskan panah untuk menanamkan benih tersebut. Yang salah adalah tidak adanya keberanian untuk mempertahankannya walaupun benih tersebut telah berakar kuat.

Dear Cinta, inilah dunia saat ini. Lucu memang. Jangan terlalu berharap jaman akan kembali seperti kisah Romeo dan Juliet, Sampek Eng Tay, dan kisah akan mempertahankan kamu yang mengharu biru serta sekuat karang diterjang ombak sepanjang zaman.

Di saat ini, ada setitik harap yang aku haturkan kepadamu. Aku ingin engkau memperbarui panah-panahmu sehingga mereka bisa merasakan akan kamu, tetapi dengan pendamping mereka saat ini. Sehingga mereka tidak akan masuk ke dunia zombie dan hidup dengan sistem auto pilot sepanjang kehidupannya. Sehingga aku melihat cahaya bahagia dari mata mereka satu per satu, walaupun mereka pernah memiliki benih kamu yang telah berakar dengan sangat kuat dan kokoh dahulu. Sehingga aku dapat melihat mereka dapat bertahan dan kuat seperti karang diterpa ombak sepanjang zaman berdua sampai usia mereka menutup dengan kisah-kisah baru dan indah.

Dear Cinta,

Sekian harap aku kepada kamu. Dan ini bukan permohonan yang terlalu tinggi untuk kamu kan? Walapun aku tahu, engkau akan lebih boros panah dan benih karena permohonan ini. Dan aku akan mengantinya untuk kamu. Aku akan hidup jujur dan selaras dengan asa. Karena kamu tahu kan bahwa tidak bisanya aku membohongi asa.

>Sory,…

05/10/2007 § Tinggalkan komentar


>Reff….

Berakhirlah sudah semua kisah ini
Dan jangan kau tangisi lagi
Sekalipun aku takkan pernah
mencoba kembali padamu
Sejuta kata maaf terasa kan percuma
Sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya

( reff,… kerispati—tetapi bukan aku )

Terkesima dan termenung kembali, sang putri merasa bersalah kan waktu. Tapi memang harus terjadi. Kemarin menoleh sejenak adalah candu, tetapi hari ini terpaksa dan terpaku menoleh sejenak karena makna.
Bolehkan melangkah dengan meminta maaf, tetapi sahabat terbaik berucap “ini yang harus terjadi”.
Bolehkan melangkah untuk memulai, tetapi sahabat terbaik berucap “akhir tanpa awalan kembali adalah baik”.
Bolehkan melangkah untuk berbaikan, tetapi sahabat terbaik berucap “jangan menuai benih prasangka yang takkan tuntas kembali”.

Berakhirlah sudah semua kisah ini
Dan jangan kau tangisi lagi
Sekalipun aku takkan pernah
mencoba kembali padamu
Sejuta kata maaf terasa kan percuma
Sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya

Bait itu menyadarkan sang putri, bukan dia yang kan menyembuhkan luka karenanya. Bukan dia yang kan mengikis derita karenanya. Dan bukan dia yang kan membalas asa yang takkan bisa terbalas… untuknya.

Sang putri menjauh untuk pergi agar tidak melukai lagi. sang putri malas berpaling agar tidak memberikan prasangka ada yang takkan berujung. sang putri pergi tanpa kembali, agar luka berhenti dengan penegasan hati,…
Maaf,.. tak bermaksud menebar pesona tanpa bertanggung jawab….
Maaf,.. tak sengaja menggores luka yang kan berbekas…
Lebih baik menjauh tuk mengurangi derita….
Lebih baik masing-masing…
Sahabat,.. tau kah kau ku rindu kan kenanganmu….
Sahabat,.. tau kah kau ku mencinta karena kau adalah kakakku dan panutanku…
Sahabat,.. maafkan aku…..

Where Am I?

You are currently browsing the puasaku di bilangan 20….. category at loving-life.