Menjadi Lebih Baik Dengan MASALAH

10/09/2011 § Tinggalkan komentar


Sebenarnya sangat gatal tangan ini untuk menulis. Setelah membaca status teman-teman di sosial media yang beberapa banyak yang mellow beullow yellow. Serasa ingin bilang, “come on – wake up all. It’s not the end of the world. Lagian jangan mengganggap isi dunia cuman dia dan itu-itu aja. Life must go on, dude.

Jadi teringat cerita “Sex in The City” ketika session Carrie putus dari Mr.Big. Dimana selama 3 bulan dia selalu membahas dan mengenang Mr.Big yang nota bene dah pindah ke Paris. Dan bisa ditebak bahwa teman-teman disekitarnya protes serta meminta menghentikan semua pembicaraan tentang Mr.Big. OK, sebagai teman yang baik, maka saya mensugesti kalian untuk “sudahlah jangan terpuruk dengan semua kejadian itu dan tentukan batas waktu dengan diri sendiri. Sampai kapan kegiatan mengenang, menyalahkan diri sendiri, marah, kecewa serta semua perasaan campur aduk yang sedang berkecamuk dengan sangat cantiknya di hati pada saat ini”.

Kita yang memiliki perasaan dan kita juga yang harus bisa mengontrol perasaan tersebut. Ingat mantra ajaib “come on, wake up all. It’s not the end of the world (walaupun memang nyeseknya setengah mampus/hidup). Life must go on”. Sudah tidak zamannya lagi untuk masalah seperti ini malah menghancurkan semua rencana yang telah disusun. Klo pun iya, ya semangatlah untuk membuat planing baru yang bahkan klo perlu lebih hebat dan lebih canggih serta lebih ambisius lagi. Jadi seberat apapun, tetaplah membangun semangat hidup dan ambil langkah untuk maju. Semangat!!!! J

Yang harus ditanamkan dengan sangat dalam di dalam kepala dan diresapi dengan sangat fasih di dalam hati adalah semua masalah pasti selalu ada jalan keluarnya, semua kesempitan dan gelapnya jalan pasti akan ada cahaya dan jalan yang luas di depan. Gak percaya, coba masuk hutan pinggiran kota deh, yang dimana itu jalan cuman setapak doang n pas dah ketemu jalan raya, jadi lega kan.. J. Dan percaya bahwa semua masalah yang dimampirkan ke kita adalah pasti kita mampu untuk menyelesaikannya dengan sangat baik dan sempurna.

Ingat, dengan adanya masalah maka kita menjadi lebih baik, lebih dewasa, lebih bijaksana dan lebih kuat. Malu dong sama diri sendiri klo ternyata malah sibuk menyesali, menyalahkan diri sendiri dan Pencipta serta merasa bersalah. Berarti kita tidak belajar dari masalah tersebut untuk menjadi lebih baik. Sangat disayangkan banget. Jangan sampe kelamaan deh dalam kondisi tersebut, karena membuat kita negative thinking serta membuang energi terlalu banyak ke hal yang seharusnya tidak perlu memakai energi berlebih.

Karena itu sangat diperlukan “sabar” dan “ikhlas”. Mungkin untuk sabar masih gampang lah. Tapi untuk ikhlas? Jujur, saya pribadi belum khatam, tetapi saya tetap belajar untuk mengkhatamkannya. Percaya gak, dengan kita belajar dua sifat di atas, kita jadi lebih berpikir posistif dan berprasangka baik dengan Sang Pencipta dan sekitar. Udah percaya aja, karena saya mengalaminya sendiri. Setelah jumpalitan gak jelas beberapa bulan untuk melogikakan semuanya hanya untuk mencari jawaban “MENGAPA? dan KENAPA?” akhirnya saya kecapean sendiri dan pasrah sepasrah-pasrahnya. Serta menanamkan di dalam kepala dan hati bahwa dengan adanya masalah ini, membuat saya belajar banyak hal dan menjadi individu baru.

Karena setelah mengubah mainset dari “korban/obyek penderita” menjadi “subyek” ternyata gak ngenes-ngenes banget. Malah saya sujud syukur loh. Karena Sang Yang Maha masih sangat sayang sama saya, makanya mau memampirkan masalah ini dan mudah-mudahan saya khatam,.. J Amin. Sekarang klo diinget-inget lagi, malah kadang suka ketawa sendiri karena konyolnya. Walopun memang masih ada beberapa bagian yang klo dikenang masih berasa, tapi percayalah bahwa waktu kan bisa melunturkannya perlahan sampai akhirnya menjadi kenangan manis.

Sang Yang Maha itu tidak akan pernah memampirkan rasa kelabu terus kok ke kita, karena dia sedang mempersiapkan moment manis di depan klo kita bisa belajar mencari hikmah dari masalah tersebut. Makanya kan dibilang tadi, abis ada mendung pasti akan ada hujan, petir, badai, langit cerah, sinar matahari dengan bonus pelangi yang subhanallah bagus banget. Jadi jangan kelamaan sedih yah, cinta. Sayang energinya.

Jadi rubahlah mainset bahwa “MASALAH” adalah akhir dari dunia. Kasian banget jadinya. Tapi sebenarnya “MASALAH” itu adalah batu loncatan kita untuk menjadi pribadi yang super (kok jadi kaya Pak Mario Teguh, izin pinjem istilahnya yah pak). Udah percaya aja,.. J

Teman, Sang Yang Maha itu karena sangat sayang dengan kita. DIA tidak akan pernah memampirkan orang yang salah untuk memuliakan dan mendampingi kita untuk seumur hidup. Terkadang, karena emosi masih sangat dominan pada saat awal kejadian “masalah”, kita tidak bisa melihat secara jernih karena emosi. Tetapi ketika kita telah merasa tenang, insya allah kita akan mengerti satu-persatu untuk “KENAPA”nya. Ingat, kita gak punya kemampuan untuk melihat masa depan. Karena itu adalah kepemilikkan Sang Yang Maha secara mutlak dan utuh. Dengan bergulirnya waktu, kamu pun akan mengerti, bahkan akan sangat mengerti ketika kamu mau belajar memahaminya. Dan klo memang dia “dijodohkan” memang dengan kamu, gak akan kemana-mana kok,.. J. Apabila kita telah tidak bisa melangkah, maka kembalikanlah segala keputusan kepada Sang Yang Maha untuk yang terbaik. Serta ya “sabar” dan “ikhlas” tadi juga jangan lupa.

Jadi, janganlah terlalu berlarut bersedih dengan mellow beaullow yellow dengan “MASALAH”. Karena MASALAH itu akan membuat kita menjadi pribadi yang super. Dan saya jadi bisa memahami pemikiran Bapak Mario Teguh. Thanks you, God. Adanya manusia dengan pemikiran seperti dia.

Serta hayo atuh melangkah maju karena Life must go on, Teman. Semangat lagi untuk menjalani hari dan semangat juga untuk mencari hikmah dari semua masalah yang dihadapi. Percaya bahwa kita memang dimampukan Sang Yang Maha untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada, karena akan menjadikan kita pribadi yang super. Keep always to be positive thinking.

*********

Hal yang sempurna di mata kita, belum tentu sempurna secara harfiahnya oleh Sang Yang Maha Segala untuk mendampingi, menemani, melengkapi dan memuliakan kita. Tetapi, apabila memang dia sempurna untuk kita, maka akan dikembalikan, dibaikkan dan diindahkan dengan sangat mudah dan sempuna caranya. Tidak ada yang tidak mungkin untuk DIA. Karena hal itu sangatlah mudah untuk Sang Yang Maha – Tuhan Pencipta Alam Semesta. #BeningDisudutHati

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Menjadi Lebih Baik Dengan MASALAH at loving-life.

meta