Synchronize

24/06/2011 § Tinggalkan komentar


Ok,. setiap orang pasti memiliki pekerjaan rumah di dalam menjalani hidupnya. Pasti ada kejadian dalam hidup yang terjadi. Dan untuk menuntaskannya, memerlukan kelapangan dada dan is not simple. Jadi bertanya sendiri, bahwa apakah sekarang saya mengalami moment itu, seperti kebanyakan orang pada umumnya..????

Akhirnya saya merasakan fenomena ini. Jadi ingat diskusi panjang tentang “perasaan” dengan teman-teman dulu. Sebuah ranah yang dimana satu ditambah satu belum tentu menjadi dua, tetapi bisa menjadi tiga, lima atau sepuluh.

Ok guys,.. di post kali ini saya mengakui bahwa kalian benar adanya dan harus dengan setengah mati belajar untuk men-synchronize logika dan feeling sambil senyam-senyum sendiri dan menyadari ternyata bukan hal yang mudah. Perlu latihan dan lebih sadar, bukan sabar.

Sadar bahwa harus balance antara kenyataan dan realita. Sadar bahwa dunia selalu bergerak maju. Sadar bahwa manusia bukan peramal dan ahli statistik yang selalu memikirkan kemungkinan perasaan orang lain dan akibatnya. Sehingga berhenti berfikir untuk menduga-duga. Dan sadar untuk banyak hal lainnya.

Kesadaran penuh pada semua langkah yang diambil dan dijalankan, serta bertanggung jawab penuh dengan diri sendiri untuk langkah yang telah dipilih, diambil dan diputuskan. Hal yang paling sulit adalah bertanggung jawab, jujur dan berkomitment dengan diri sendiri. Harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.

Setelah kesadaran telah terbangun, maka belajar untuk “memaafkan” untuk semua yang telah terjadi. Jangan pernah membebani hati dengan hal-hal negatif. Sehingga energi positif menjadi sedikit, yang diakibatkan berkembangnya pikiran negatif akan banyak prasangka karena analisa oleh pikiran untuk semua kemungkinan yang belum tentu benar adanya.

Jadi, apabila dirangkum semua penjelasan diatas. Maka, “yang paling sulit adalah bagaimana bisa menerima kenyataan yang bertentangan dengan angan dan impian serta dibarengi dengan memaafkan untuk semua kekecewaan”. Karena di dalam hidup, tidak semua berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dengan sangat sempurna.

Jangan menganggap ketidak synchronize membuat hidup menjadi berwarna suram. Justru apabila dilihat lebih dalam, disanalah letak seni dari hidup yang mengajarkan kita untuk memahami makna dan menjadi lebih berwarna. Bukankan dengan adanya warna suram sedikit, makin membuat warna cerah lebih menonjol dan eksis. Sehingga apabila diapplikasikan dalam perjalanan hidup. Justru dengan adanya kekecewaan, membuat moment-moment bahagia makin terasa eksistensinya dan manis rasanya.

Mencari Makna Yuks Kawan

14/06/2011 § Tinggalkan komentar


Dear All,..

Setelah semua yang terjadi dalam moment-moment hidup kita yang terasa suka, duka, bahagia, dan cinta adalah pengalaman akan rasa dan warna hidup.

Ok,. Kali ini pembahasan yang mungkin agak dalam, atau mungkin kedalaman. Hanya pemikiran yang ada di sudut angan dari beberapa hari yang lalu dan mendesak ingin keluar dan berpendapat.

Dalam perjalanan hidup saya yang sudah 27tahun ini, dengan segudang kejadian warna-warni yang terjadi dengan sangat sederhananya itu. Dan menjadi penonton kehidupan sekeliling karena kita manusia adalah makhluk sosial. Hidup itu menurut pribadi aku adalah bukan salah menyalahkan atau benar membenarkan, bukan masalah keputusan yang diambil baik atau tidak dan bukan pula masalah memilih. Walaupun memang memilih adalah hal yang selalu terjadi ketika kita menemukan sebuah persimpangan. Lebih dalam dari semua hal tersebut.

Hidup adalah bagaimana kita bisa dengan bijak memahami akan “makna” dari semua yang terjadi. Dan menjadikan kita makin bijaksana dan makin bersyukur kepada Sang Yang Maha Segala – Tuhan Semesta Alam akan semua alur dia yang Maha Sempurna. Walaupun disaat itu, adalah moment dan kejadian yang membuat kita down dan terpuruk. Pemahaman akan “makna” dapat menjadi baterai baru untuk kita bangkit dan selalu berpikir positif akan semua yang terjadi.

Jujur, ini sangat-sangat membantu saya, sehingga sangat dengan mudah untuk “moving on” dan tetap melangkah maju ke depan. Karena hidup kita selalu maju dan tidak akan ada pengulangan.

Salah pun menurut saya adalah manusiawi, karena itu adalah proses pendewasaan diri untuk menjadi lebih baik dan lebih mawas diri. Logikanya, semua penemuan pasti berawal dari banyak kesalahan yang selalu diperbaiki dan dikembangkan untuk menjadi lebih baik dan mendekati sempurna. Bahasa kerennya adalah “inovasi”. Jadi salah itu adalah lumrah adanya dengan catatan kita belajar dan mau memperbaiki dari kesalahan yang kita perbuat walaupun sangat sulit adanya. Terkadang kita merasa malu untuk mengakui kesalahan demi menyelamatkan harga diri. Tetapi kita jangan lupa, jangan sampai harga diri atau ego malah menghilangkan semua orang-orang yang kita sayang. Gak sepadan nilainya.

Jadi, kawan,. Hayu atuh jangan terlalu terpaku pada satu kejadian dalam hidup kelamaan. Walaupun itu adalah kesalahan dan apalah yang terjadi. Tapi hayo kita dengan semangat mencari makna dari semua yang terjadi untuk membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan baik lagi. Selalu percaya bahwa semua yang terjadi selalu memiliki “makna” atau pesan halus yang indah dan membuat kita makin bijaksana dan makin kuat lagi. Karena hidup ini indah dengan banyak warna-warninya.

Selalu yakin bahwa dibalik kejadian yang sangat tidak enak adanya, ketika kita kenang setelah melewati lebih dari beberapa bulan dan tahun, kita akan menemukan satu sisi yang dapat menjadi alasan untuk tertawa terpingkal-pingkal karena lucu dengan sangat sederhana adanya.

Pembahasan untuk yang terakhir kalinya

08/06/2011 § Tinggalkan komentar



Dear All,

Pada akhirnya, saya memutuskan membahas semua ini untuk yang terakhir kali sebelum memasukkan semua cerita ke dalam kotak yang entah kapan lagi akan saya lihat-lihat.

Banyak teman yang bertanya, kenapa hanya sebatas itu untuk mempertahankan dan memperjuangkan semuanya. Tapi, satu yang harus diingat, bahwa ada satu masa dimana saya telah berusaha dengan sangat maksimal, tetapi semua tetap saja tidak mungkin. Tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, kawan.

Menyesal,..?? Dapat dikatakan TIDAK,… Kan saya telah “berusaha”, dan selebihnya telah memutuskan untuk melangkah maju. “Past is the past”. Masa lalu adalah masa lalu itu sendiri, yang enaknya hanya ditenggok dan digunakan untuk intopeksi diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Tidak baik memutuskan sesuatu yang begitu dalam hanya dari satu sisi kehidupan. Ini pelajaran yang benar-benar membuat saya berfikir untuk kesiapan semuanya. Dan ternyata, saya masih sangat belum siap. Masih banyak hal yang ingin diasah sampai batas limit kemampuan untuk lebih baik dan lebih bijaksana. Sangat percaya bahwa Sang Yang Maha – Tuhan Semesta Alam memampirkan semua kisah ini sebagai contekkan hidup yang akan saya jalani nanti setelah saya memang telah benar-benar siap.

Tidak menyalahkan siapa pun, tidak menyesali apapun, tetapi memaafkan semua yang telah terjadi sampai hari ini. Yang ternyata, Viola,.. begitu banyak yang manis dan indahnya serta positif thinking adanya. Makin membuat saya lebih baik dan baik lagi, Makin membuat saya lebih dewasa lagi dan masih banyak lagi.

Jadi teman, jangan ada lagi pembahasan bahwa “kenapa hanya sampai disini?”. Karena itu sudah menjadi cerita yang hampir usang, dan saatnya melangkah ke cerita yang baru. Tidak baik staknan disitu-situ terus kelamaan. Biar saya yang simpan sendiri untuk jawaban kenapa-nya itu yah,… J karena memang sudah enggak bisa untuk maju.

Logikanya, klo ketemu jalan buntu, ya berbalik arah dan mencari jalan baru kan. Dan itu yang saya lakukan sekarang. Hanya saja bukan jalan baru, hanya ke jalan awal lagi untuk lebih fokus disana. Ingat, ada “Va’astu” yang masih harus dipapah kemana-mana. Masih ada “Kilau” yang udah dicuekin untuk koleksi barunya hampir setengah tahun ini. Dan masih ada konsep baru yang sedang digodok untuk hal yang lebih besar demi kepentingan bersama menjadi lebih baik.

Sekian cerita ini ditutup, dan yang mau bilang ambigu pun gak apa-apa. Ada yang bilang nge-gantung pun ndak apa-ap. Dan ada yang bilang super duper gak penting pun sangat-sangat tidak apa-apa. Karena memang mungkin sudah tidak penting lagi.

Makasih dah ngedampingin aku di waktu-waktu rentan dan staknan kemarin-kemarin dengan emosi yang naik turun gak karuan. Makasih dah nemenin aku diantara banyak celah kosong ketika membutuhkan teman hanya untuk mendengarkan kegilaan dan keliaran pola pikir aku, demi untuk mencari alasan secara logika “mengapa semua ini terjadi dan kejadian”… J Dan masih menunggu untuk kapan kita mengadakan Pajamas Night lagi untuk cerita-cerita baru dan tokoh-tokoh baru.

Sekali lagi, tidak ada yang patut disalahkan untuk semua ini. Karena memang harus berjalan seperti ini dengan sangat sederhananya. Serta berdoa semoga semua baik adanya, cinta.

Apabila kamu mampir ke blog aku gak sengaja. Hanya ingin bilang, “Met menempuh hidup baru yah dan jadilah kepala keluarga yang bisa memimpin keluarganya dalam keluarga sakinah ma wa’dah wa rohmah”… J Ingat, menikah itu adalah ibadah, jadi harus diniatkan sebuah ibadah. Dan jadikan agama adalah pondasi keluarga kalian. Karena itu yang akan menguatkan kalian,… J Sekian,….

Berjanji pada diri sendiri, ini adalah yang terakhir dan sudah masanya untuk TUTUP BUKU pada kasus ini,… ingat sama tanggal kadaluarsa yang terhitung hari ini… J

Dear Darling – Sudah tidak pada saat ini

03/06/2011 § 2 Komentar


Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Dear Darling,

Ada suatu masa, aku mengizinkan kamu untuk menghentikan semua langkah tuk aku terbang. Tetapi, sudah tidak pada saat ini.

Ada suatu masa, aku mengizinkan kamu mendikte aku untuk melangkah dan mengizinkan kamu untuk mengekang semua. Tetapi, sudah tidak saat ini.

Ada suatu masa, aku membiarkan kamu memegang semua kendali dan mengikuti kamu seperti apa mau-mu. Tetapi sekali lagi, sudah bukan saat ini.

Masa itu telah lewat.

Masa itu sudah tidak akan pernah terulang kembali, Darling.

Semua memang harus berjalan seperti saat ini adanya, dengan sangat sederhananya.

Aku hanya ingin melangkah sendiri seperti biasanya.

Memutuskan dengan sangat leluasa dan independen tanpa kekang.

Sampai aku menemukan apa yang aku cari akan nilai Dia yang telah dipilihkan.

Hidup itu bukan hitam atau putih seperti yang sering kau ucapkan.

Tetapi adalah keberanian untuk menjalani apa yang telah kamu pilih.

Dan aku telah memilih dan menjalaninya dengan sangat penuh tanggung jawab dengan semua konsekuensinya.

Sang Yang Maha – Tuhan Semesta Alam.

Jangan pernah jauh dari aku yah.

Mengalir Apa Adanya

31/05/2011 § Tinggalkan komentar


Dear all,

Beberapa hari ini memiliki kebiasaan baru ketika melihat matahari pagi dengan langit cerahnya. Merasa bersyukur untuk kesekian kalinya, karena aku masih bisa tersenyum cerah untuk kesekian kalinya. Dan tersadar bahwa begitu banyaknya bahasa dan moment manis yang kadang hanya terbersit lewat tetapi meninggalkan jejak yang nyata dan dalam adanya.

Terkadang tanpa sadar sebuah hal yang simple dan sangat sederhana adanya, dapat menjadi sebuah lentera atau semangat yang membuat kita bisa bertahan senyam-senyum untuk seharian dan bahkan beberapa hari. Amazing memang dan kadang tidak bisa di nalar dengan sangat harfiahnya.

Sama seperti kemarin, di depan laptop dengan semua kalimat yang melintas di dalam angan, masih belum bisa menggambarkan akan semua rasa ini. Apakah itu nyaman, tenang, mencintai dengan sederhananya atau hanya sebuah rasa yang tidak perlu untuk dituliskan dan dibuat menjadi tidak kasat mata tetapi nyata dengan rasa itu sendiri adanya. Hanya menikmati saja!

Ehm,.. mungkin itu ungkapan yang tepat adanya. Hanya menikmati saja semua kajadian yang terjadi dan menikmati saja semua kejutan-kejutan indah dan tersenyum dan tertawa lepas tanpa beban adanya dengan sangat alaminya.

Hari ini, aku akan seperti kemarin.Menikmati semua rutinitas yang ada dan apa adanya tetapi masih sangat peka untuk melihat hal-hal kecil yang akan membuat tersenyum tiba-tiba yang menghangatkan hati.

Episode UI – Update Langkah

21/05/2011 § Tinggalkan komentar


Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Hanya ingin upload foto-foto aja,.. J dan tetap dengan suksesnya masih baik-baik saja. Masih sangat senang karena akal masih sangat baik mengiringi hati,.. J karena sangat yakin akan alur KAMU dan waktu KAMU,..

Sang Yang Maha,. Aku masih sangat cinta akan KAMU dan dengan semua O2 yang ada disana. Masih sangat speechless dengan semua alur yang terjadi,…

Di malam ini aku telah merasakan ketenangan dari semuanya dan tetaplah selalu mengiringi aku, Tuhan. Selalu ada di samping aku dengan semua kejutan-kejutan indah kamu yang sudah tidak bisa diaksarakan secara harfiah.

Pluralisme

20/05/2011 § Tinggalkan komentar


“Perbedaan” entah sejak kapan kata ini menjadikan sesama kita semua menjadi benteng dan jarak mutlak untuk menentukan keselarasan. Apakah baik adanya ketika kesamaan atau homogenitas menjadi tolak ukur akan keselarasan satu sama lain? Apakah baik adanya akan nilai kesamaan dan keunggulan masing-masing ras menjadi superior yang dapat menjamin keselarasan dan perdamaian?

Saya telah terbiasa menerima sebuah perbedaan dari kecil adanya. Hidup dalam lingkungan sekolah dasar dari masing-masing derah berbeda dengan perbedaan agama yang berbeda tetapi saling menghargai satu dengan yang lainnya karena indahnya perbedaan itu sendiri. Begitu sangat beruntung hidup dilingkungan yang terdiri dari banyak budaya dan adat istiadat.

Masih sangat bersyukur akan nilai minoritas sehingga menyadarkan bahwa tidak baik adanya nilai egosentris karena merasa mayoritas. Makin cinta dan mengerti akan sebuah tolerasi dan memegang teguh akan nilai agama yang tertanam diantara segudang alasan untuk menghempasnya hanya untuk diterima didalam taraf sosial dalam tatanan masyarakat internasional.

Tidak sesempit itu, mereka selalu mengerti dan menghargai keputusan dan pilihan yang di ambil dengan memegang teguh pilihan tersebut sebagai bentuk ketaatan dan kedisiplinan dalam menjalankan agama.

Tetapi, mengapa kita yang dikenal dalam sejarah adalah agama yang universal dan menjunjung tinggi toleransi dan selalu bersinergi dengan budaya setempat di dalam penyebaranya telah menjadi sangat egois akan nilai mana yang benar dan mana yang salah. Kemana nilai luhur akan nilai maaf dan saling toleransi itu ditanamkan dan dituangkan di dalam kitabnya dalam bahasa yang shaydu?

Sangat kagum akan nilai Pluralisme (Dalam ilmu sosialpluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi. Wikipedia)

Serta bertanya akan kapan nilai ini dapat tertanam disini mengingat kita hidup di dalam perbedaan yang indah. Justru perbedaan itu adalah kekayaan kita sendiri dan pembelajaran akan kedewasaan akan nilai toleransi. Selama tidak mencampur adukkan nilai-nilai agama, saya sangat mendukung nilai perbedaan ini hidup di dalam tatanan masyarakat.

Pemikiran ini terbangun ketika saya telah mengalami bagaimana rasanya telah menjadi komunitas minoritas selama 2.5 tahun dengan lingkungan yang dimana sangat menghargai nilai pluralisme itu sendiri. Masih sangat bersyukur dengan Sang Yang Maha – Tuhan Semesta Alam akan semua pengalaman dan aur hidup yang telah dibuat.

Islam adalah agama yang indah dan kaya akan toleransi. Hal ini dapat terlihat di dalam historikalnya dengan keagungan masa lalu akan kota alhamra (Spanyol – Eropa) dan Baghdad (Irak). Dimana agama selain islam pada masa itu dilindungi ketika memasuki wilayah islam. Kenapa sekarang kita menjadi seperti ini dan bahkan berani mengatakan kafir untuk sesama pemeluk islam yang tidak sepaham? Benar-benar membuat hati ini bersedih dan bertanya mengapa silahturahmi dan ukhuwah sampai sebegitu lemahnya sehingga terjadi seperti ini.

Apa Lentera Jiwa Kamu?

17/05/2011 § Tinggalkan komentar


Dear Pagi,

Dihari ini hanya ingin bercerita tentang lentera jiwa. Satu istilah yang dikenal ketika melihat acara Kick Andy-Lentera Jiwa. Ada pertanyaan di benak bahwa apa itu lentera jiwa? Apakah saya telah berjalan di lentera jiwa saya? Bagaimana saya bisa mengenali lentera jiwa itu?

Ada diskusi panjang dengan teman dekat satu tahun lalu. Dia mempertanyakan apakah saya bahagia menjalani semua pekerjaan saya dengan sangat suka cita? Apakah ini adalah perjalanan hidup yang memang ingin dijalani untuk seumur hidup, karena mengingat bekerja adalah sebuah ibadah. Satu indikasi sederhana ketika kamu mengetahui lentera jiwa adalah kamu sangat menikmati semua pekerjaan itu dengan sangat suka cita dan tidak berpatokkan pada materi. Karena nilai materi terganti dengan nilai kepuasan jiwa yang mutlak.

Papa selalu mengatakan bahwa jangan pernah berfikir akan materi, karena semua akan datang dengan sendirinya ketika semua mengakui akan sebuah eksistensi, skill dan profesionalitas. Dengan catatan bahwa kita melangkah di pekerjaan yang kita sukai.

Di satu waktu, ada teman yang mengatakan bahwa ketika kamu telah menjadi “workaholic” dengan pekerjaan kamu. Ketika kamu merasakan bahwa dalam mengerjakan semua itu menjadi candu yang sangat kamu nikmati dan ikhlas menjalaninya walaupun seberat apapun di depan kamu. Maka kamu telah menemukan apa yang kamu ingin jalani sampai akhir. Dan terakhir, ketika kamu merasakan bekerja adalah liburan kamu, maka pekerjaan itu adalah lentera jiwa kamu. Karena semua tidak akan berjalan ringan apabila kamu tidak mencintainya.

Saya tertegun, dan berucap syukur dengan Sang Yang Maha, karena telah berjalan di bidang yang telah lama saya cintai. Di jalan yang telah di planning dari semenjak lulus kuliah dan dengan sejuta magang dan bersabar dengan waktu. Dapat saya katakan, saya menikmati semua moment ini di dalam tiap-tiap detiknya. Masih terkagum-kagum karena semua dapat berjalan dengan baik adanya.

Diantara semua kecintaan ini, masih saya sematkan waktu untuk merefresh pikiran dengan sejuta plan traveling di bulan-bulan tertentu dengan menikmati indahnya dunia-Mu dan ciptaan-Mu, Tuhan. Berjanji bahwa semua tidak akan pernah lepas kontrol karena makna Va’astu itu sendiri adalah keseimbangan.

Dear My Friends

16/05/2011 § 2 Komentar


Dear Friends,..

Galau aku akan kamu beberapa hari ini. Tahukah kamu akan ke khawatiran aku ini? Apakah kamu juga merasakan hal yang sama bahwa aku mengkhawatirkan kamu? Bukankan kamu tahu bahwa sebuah ikatan pertemanan bukan hanya harfiah adanya. Dan terkadang kita memakai cara ini hanya untuk mengetahui keadaan kamu baik adanya walaupun tanpa kata yang terucap. Aku hanya ingin memastikan firasatku benar adanya akan kamu dan tante. Satu yang harus kamu ingat, bahwa kamu tidak sendiri. Sama seperti apa yang kamu ucapkan kepada aku beberapa hari dan minggu yang lalu. Dan selalu ingat, bahwa aku akan selalu ada dan siap disamping kamu untuk mendengarkan dan mensupport kamu.

Terus Melangkah Maju

16/05/2011 § Tinggalkan komentar


Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Dear Darling,…. Entah siapa pun kamu nantinya. Diantara semua kejadian yang terjadi, masih berharap kamu melihat sisi yang terbaik saja dan melupakan semua yang tidak menyenangkan,.. J

Tahukah kamu bahwa Sang Yang Maha sangat sayang akan kamu dan selalu lah percaya bahwa apa yang terjadi pada saat ini akan manis nantinya. Percaya bahwa ada rahasia yang waktu kan mengungkapnya dan kita dapat mengingatnya dalam senyum dan tertawa cerah ceria di dalam kehidupan masing-masing.

Kamu selalu bilang bahwa kekuatanku ada pada mainset. Yang nyata adalah, kita hidup untuk selalu melangkah ke depan, bukan menatap ke belakang. Aku pun melakukannya itu, karena bagiku,.. cara terbaik menyembuhkan adalah dengan lapang dada, menerima dan menghadapinya. Terlepas bahwa kita adalah makhluk sosial dan hidup dalam satu bumi. Maka, pertemuan tanpa kesengajaan itu pasti akan terjadi tanpa planing dan persiapan emosi. Dan aku akan siap nantinya, karena tidak baik menyimpan rasa gundah gulana. Membiarkannya mengalir seperti air dan melangkah kembali di dalam dunia masing-masing.

Jadi teringat bahwa cara terbaik menyembuhkan luka dan ketakutan itu sendiri adalah dengan menghadapi ketakutan itu sendiri. Dan aku akan berdamai dengan petir dengan duduk di teras depan memperhatikan serta menikmati gaungnya. Aku selalu mandiri kok seperti biasa,.. J Menentukan apa yang aku mau dengan sangat leluasanya, membuat sejuta planing yang harus dijalankan demi Va’astu yang sudah mulai merangkak berjalan pasti. Dia masih perlu di dalam bimbingan extra hati-hati,..

Dan masih dengan sangat yakin bahwa semua yang terjadi adalah baik adanya. Bahkan moment terbaik mengolah pribadiku menjadi lebih baik dan baik lagi,.. berterima kasih dengan Sang Yang Maha untuk semua pembelajaran makna yang sudah tidak dapat disebutkan satu persatu,…

Aku melangkah maju dan tidak akan pernah menoleh ke belakang. Jangan pernah meminta untuk berhenti berlari karena sangat mencintai adrenalin kecepatan yang makin membuat candu. Work Hard and Play Hard,.. serta melangkah dengan langkah pasti dan moving on,..